Allah SWT berfirman :
“Kemudian hati-hati mereka menjadi keras setelah itu, maka ia pun laksana batu, atau bahkan lebih keras lagi [ketimbang batu]. Padahal, sesungguhnya di antara batu-batu itu ada yang mengalirkan sungai-sungai darinya. Sungguh, di antaranya juga ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya. Sungguh, di antaranya juga ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa saja yang kamu kerjakan.” [Q.s. al-Baqarah: 74]
“Kemudian hati-hati mereka menjadi keras setelah itu, maka ia pun laksana batu, atau bahkan lebih keras lagi [ketimbang batu]. Padahal, sesungguhnya di antara batu-batu itu ada yang mengalirkan sungai-sungai darinya. Sungguh, di antaranya juga ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya. Sungguh, di antaranya juga ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa saja yang kamu kerjakan.” [Q.s. al-Baqarah: 74]
MENANGIS
? Pernahkah anda menangis kepada orang yang anda sayangi , kasihi atau yang
anda takuti. Kepada teman , keluarga , Bahkan Kepada Allah? Apakah pernah
terlintas di benak kalian untuk menangis ? karna kesalahan atau dosa – dosa
yang telah anda perbuat ?
Menangis adalah suatu hal yang sering
disepelekan banyak orang saat ini, mereka menganggap menangis itu suatu hal
yang kekanakan , lebay ,sesuatu yang lemah dan memnanggap laki-laki itu tidak
boleh menangis untuk hal apapun , Padahal menjatuhkan air mata sangat lah di
anjurkan untuk semua orang laki-laki maupun perempuan , karna terdapat banyak
manfaat tersendiri.
Di zaman yang sedahg di jajah
dunia elektronik dan budaya asing ini, menangis menjadi suatu hal yang sangat
di rendahkan bahkan kepada Tuhan Yang telah Menciptakan ,Yang akhirnya mereka terlena
akan pancaran sinar dunia yang menyilaukan , terus mengutamakan dunia yang di
ikuti hawa nafsu , Lupa akan sang Kholik , enggan dan melalaikan akan Ibadah
KepadaNya. Sesungguhnya saat seperti ini kita harus berhati – hati akan hukuman
yang paling berat yang Allah berikan kepada kita , Ujian yang berat yaitu
mengeras nya hati.
Ketika Hati kita keras kita
akan sulit menerima suatu hal yang baik, kita akan sulit diceramahi , bersikukuh
akan hawa nafsu sendiri , opini sendiri , sulit untuk di arahkan ke jalan yang
benar , banyak angan-angan akan dunia , tamak , ria dan sulit untuk untuk
Meneteskan air mata.
Lalu apa saja hal yang membuat hati kita menjadi keras
?
1.BICARA DAN TERTAWA DENGAN KERAS
Allah Ta’ala berfirman,
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ
وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
“Dan sederhanalah kamu dalam
berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai.” (QS. Lukman: 19).
Tertawa sebenarnya bukanlah suatu perkara yang dilarang ,
Bahkan Rasulullah SAW sendiri pernah tertawa , Tapi tidak dengan keras atau
terbahak-bahak.
Terlalu banyak tertawa , tertawa dengan keras ataupun bicara
dengan keras sejatinya itu dapat mematikan atau mengeraskan hati , kita akan
menjadi sulit untuk menangis .
Rasulullah saw bersabda, “Banyak
tertawa itu mematikan hati,” (HR.
Ahmad)..
Tentunya Jika kita ingin
Melunakan Hati dan ingin bias menangis karna Allah , kita kita harus mengurangi
hal tersebut.
2. Terlalu Banyak Makan
Banyak makan sendiri menjadi
salah satu nya , karna dengan banyak makan berarti kita menuruti hawa nafsu dan
jika perut kita sudah sangat kenyang , kita akan menjadi malas untuk melakukan
sesuatu , ibadah , disuruh orang , diberitahu orang . Karna nya di anjurkan
Untuk kita puasa yang sunnah maupun yang wajib.
3. Teman Gaul Yang
Salah
Beberapa ulama salaf
berkata, “Kerasnya hati karena empat hal: melampui batas; makan, tidur, bicara,
pergaulan.”
Kita sering mendengar Jika
kita bergaul dengan Tukang Minyak wangi , maka kita akan ikut wangi dan jika
kita kita bergaul dengan Tukang sampah Maka kita akan ikut bau sampah.
Sekecil-kecilnya kita pasti
akan melakukan hal yang salah jika kita bergaul dengan orang yang salah , kita
sendiri pasti akan ikut-ikutan terjerumus kedalam lubang hitam yang ahirnya
secara perlahan kita Melupakan Sang Kholik , Fanatik akan dunia dan hati kita
menjadi keras.
Lalu kita sebagai Muslim sendiri apakah kita mau hati kita
menjadi keras ? Melupakan Sang Maha Kuasa , fanatic akan dunia , hidup
mengikuti hawa Nafsu , Banyak bicara , tertawa dan Makan.
Bahkan yang sangat di sayangkan untuk orang-orang saat ini ,
mereka bisa menjatuhkan air mata karna menonton sebuah film drama(sebuah
sandiwara) beramai-ramai , ketimbang menangis karna mendengar Ayat-Ayat Allah
SWT dan yang berhubungan dengan agama, dimanakah keimanan kita ? Apakah kita tidak
Malu , kita lebih bisa menangis pada suatu sandiwara , berpura-pura atau tidak
nyata . dan tidak bisa menangis karna Allah ,bagaimana diri kita bisa bangga
menjadi seorang muslim, jika kita tidak pernah merasa sedikitpun akan takut
Kepada Allah SWt.
Nabi bersabda :
“Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat
dosa-dosanya seolah-olah dia berada di kaki sebuah gunung, dia khawatir gunung
itu akan menimpanya.Sebaliknya, orang yang durhaka melihat dosa-dosanya
seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya, dia mengusirnya dengan
tangannya –begini–, maka lalat itu terbang”
Maka dari itu sebagai seorang
Muslim sebaiknya Kita menjauhi hal-hal yang dapat membuat hati kita menjadi
keras , dan lebih untuk sering menyadari , minta ampun akan kesalahan-kesalahan
yang kita telah perbuat , lebih mendekatkan diri padanya , dan bisa mencurahkan
Air mata Untuk Hal yang benar..agar hati kita menjadi Lunak , “Padahal,
sesungguhnya di antara batu-batu itu ada yang mengalirkan sungai-sungai
darinya, Sungguh, di antaranya juga ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air
darinya. Sungguh, di antaranya juga ada yang meluncur jatuh, karena takut
kepada Allah”.
BUKU :
Al Qur”an, Hadits
AIR MATA PEMBACA AL-QUR”AN (MUHAMMAD SYAUMAN ARRAMLI)
TANGISAN LANGIT (IMAM SIBAWAIH EL HASANY)
MENGERASKAN HATI /HARDNESS OF HEART (ANDREW WOMMACK)
AIR MATA PEMBACA AL-QUR”AN (MUHAMMAD SYAUMAN ARRAMLI)
TANGISAN LANGIT (IMAM SIBAWAIH EL HASANY)
MENGERASKAN HATI /HARDNESS OF HEART (ANDREW WOMMACK)
No comments:
Post a Comment