Saturday, February 9, 2019

Fitrah Perspektif Tasawuf




Kata fitrah secara bahasa, berasal dari kata al-fatr yang berarti belahan, penciptaan, kejadian. Dari makna-makna tersebut terciptalah makna lain, yakni asal, kesucian bakat, pembawaan.[1]
             “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Q.S. al-Rûm [30]: 30)”

            Dalam beberapa kitab tafsir, terdapat pengertian yang beragam, diantaranya, fitrah berarti agama, kejadian, kodrat jiwa, budi nurani, mengakui keesaan Allah dan potensi manusia . Dari uraian pengertian ayat tersebut, dapat dikatakan bahwa fitrah merupakan sebuah potensi beragama yang dibawa sejak lahir, dan bersifat melekat.

            Nabi saw bersabda bahwa “setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah” riwayat lain menyebutkan bahwa “tiada (anak) yang lahir kecuali dalam keadaan fitrah.” (HR. Bukhari).[2]
            Manusia merupakan makhluk yang istimewa. Manusia memiliki beberapa sifat istimewa yang berbeda dari makhluk lainnya seperti pada hewan dan malaikat. Salah satunya ialah fitrah. Banyak pandangan yang berbeda mengenai fitrah, diantaramya ada yang berpendapat fitrah  sebagai suci, potensi,  kembali pada tuntunan agama Allah, maupun kemampuan dasar/bawaan tanpa ada contoh sebelumnya.[3] Dari beberapa pendapat mengenai pembahasan fitrah, maka fitrah dapat diartikan sebagai kondisi awal manusia yang senantiasa berada dalam tuntunan agama Allah.

            Lantas bagaimana dengan orang yang melenceng dari tuntunan agama Allah ? Sekalipun manusia yang lahir dari non islam, sesungguhnya mereka berada dalam kondisi fitrah, hanya saja pada dasarnya manusia itu bersifat nasiya, yang berarti pelupa.[4] selain itu faktor pengaruh dari luar juga berpengaruh dari melencengnya seseorang dari fitrah. Dorongan dari keluarga yang non islam, dari lingkungan pergaulan dan dari penyebab-penyebab extern laimmya membuat manusia jauh dari fitrahnya. Akan tetapi, ketika manusia tidak berada dalam fitrahnya, manusia akan mengalami perasaan yang resah terhadap dirinya. Ditinjau dari beberapa penjelasan mengenai fitrah, fitrah mengandung naluri, kecenderungan yang terus mendorong manusia agar menjadi dirinya yang sebenarnya, yang berada dalam naungan agama Allah sebagai muslim kaaffah, yang berimplikasi menjadi insan kamil(sempurna), menjadi manusia sebagai mestinya.[5]


a)      Fitrah manusia menurut beberapa tokoh :
·         Menurut Muthahhari, fitrah merupakan bawaan secara alami. Jadi fitrah merupakan suatu yang sudah melekat dalam diri manusia, bukan sesuatu yang didapat dengan usaha. Fitrah hampir sama dengan kesadaran. Karena manusia menyadari bahwa dirinya mengetahui apa yang dia ketahui. Yang berarti dalam diri manusia sudah terdapat sekumpulan hal yang bersifat fitrah dan dia tahu benar mengenai hal tersebut.[6]


Menurut al-Ghazali, fitrah merupakan dasar manusia sejak lahir. Dalam pandangannya fitrah mempunyai beberapa keistimewaan, yakni beriman kepada Allah, mampu dan bersedia menerima kebaikan dan keturunan, kecenderungan keingintahuan untuk mencari hakikat kebenaran yang berwujud daya untuk berfikir, dorongan biologis seperti syahwat, ghadhab, tabiat atau instinct dan kemampuan manusia yang bisa dikembangkan dan dapat disempurnakan (At-Takamul).




[1] Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 146-147
[2] Dr Muhammad Nursamad Kamba, Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam (Tangerang selatan: Pustaka IIMaN, 2018), hal.33.
[3] Guntur Cahaya Kusuma, “Konsep Fitrah Manusia Perspektif Pendidikan Islam”. Ijtimaiyya. Vol. 6, No.2, Agustus 2013, 80.
[4] Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), cet. 14, hal.1416
[5] Mujahid, “Konsep Fitrah Dalam Islam Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam”. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol.2, No.1, 2005, 39.
[6] Murtadha Muthahhari, 1992, Perspektif al-Qur’an tentang Manusia dan Agama, Bandung: Mizan, hlm. 20.

1 comment:

  1. How much does it cost to win a casino? - DrmCD
    A casino is generally a small place where you want to play, but 천안 출장샵 it can 평택 출장안마 get quite a lot. When you play online slots, you will 수원 출장샵 always be seeing lots of 용인 출장샵 money and lots 용인 출장안마 of

    ReplyDelete