Friday, February 8, 2019

SABAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KESADARAN


Seringkali sabar hanya dipahami hanya sekedar sebagai menahan gejolak hawa nafsu tanpa ada implikasi lainnya. Dalam sabar, terdapat beraneka ragam manfaat yang sangat berpengaruh terhadap jiwa dan kepribadian. Hingga dapat membantu manusia dalam menghadapi problematika kehidupan.[1]
            Semakin tingginya kesabaran seseorang, maka semakin tinggi pula budi pekertinya. Sabar jika sudah direpresentasikan, dapat mempermudah manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Dikala seseorang mendapatkan berbagai problematika, seperti hinaan, cacian, fitnah dan sebagainya, Biasanya akan berdampak pada psikis nya, Mental yang pada awalnya memiliki power kuat, berubah drastis menjadi down. Menjadi lemah, tidak percaya diri, stres dan bahkan bisa sampai ketingkat depresi.
            Terlalu peduli terhadap orang lain dalam konteks negative, merupakan buah dari kurangnya kesadaran dalam menanamkan konsep sabar. Peduli terhadap berbagai hal negative dari individu lain dapat membebani diri. Bersifat impulsif salah satunya, karena tertekan pergaulan dilingkungannya, seseorang menjadi peduli terhadap tren, memaksakan dirinya untuk tetap berada di ruang lingkup lingkungannya, agar selalu dianggap tren dan tidak dikucilkan. Bahkan, terbawa arus lingkungan bisa sampai masuk ke ranah pergaulan bebas.
            Pengaruh dari kurangya kesadaran dalam menanamkan konsep sabar tidak dapat diremehkan. Karena bukan hanya berdampak negative kepada diiri sendiri, dampaknya juga dapat melingkupi orang lain disekitarnya. Misalnya kasus korupsi, kejahatan yang sudah sangat tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Sebabnya dapat beragam, bisa karena terlalu tamak, serakah atau karena terlalu peduli dorongan negative orang lain. Seperti awalnya karena ada dorongan dari istri yang menginginkan sesuatu yang terbilang cukup mahal, ingin selalu lebih kaya karena tidak ingin terlihat lemah dan sebagainya. Akhirnya, memaksakan diri untuk korupsi, yang kerugiannya mengikut sertakan banyak orang.
            Mengejewantahkan sabar dalam kehidupan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Sabar dapat disetarakan dengan kecerdasan emosional, karena kemampuannya dalam mengemudikan diri dari berbagai tekanan.[2] Menjadi pribadi yang kuat, sehat mental, karena tidak mudahnya terpengaruhi oleh hal negative dari orang lain dan tingkat kesadarannya menjadi semakin semakin tinggi, menerima bahwa semuanya adalah ketentuan Allah Swt.


[1] Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Terapi, (Jakarta:Gema Insani Press, 2005), hlm.494.
[2] K.H. Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah, (Jakarta: Gema Insani Press,2001), hlm.31.

No comments:

Post a Comment